
Warna kemerahan masih membias di kaki langit. jingga
di senja beranjak menua, kegelapan perlahan menjadi tabir… Aku mulai lelah
menatap keluar jendela. Sejak tadi ketika mentari masih begitu
angkuh dengan sinarnya sampai pada hujan deras diikuti dengan kilat menggelegar.
Jemariku terlampau sibuk membuat coretan, meliuk-liuk, berputar, tenggelam
dalam tulisan-tulisan, catatan-catatan pada berlembar kertas. Hujan meluruhkan
semuanya.
Diluar gedung hujan semakin deras, dan aku masih saja
terpekur meratapi semuanya, kenapa mesti bertengkar, bukankah itu semua aku
lakukan karena aku mencintaimu?
”Cintamu mencekikku, Cintamu membelengguku....