It’s Just Another Ordinary Day

Warna kemerahan masih membias di kaki langit. jingga di senja beranjak menua, kegelapan perlahan menjadi tabir… Aku mulai lelah menatap keluar jendela. Sejak tadi ketika mentari masih begitu angkuh dengan sinarnya sampai pada hujan deras diikuti dengan kilat menggelegar. Jemariku terlampau sibuk membuat coretan, meliuk-liuk, berputar, tenggelam dalam tulisan-tulisan, catatan-catatan pada berlembar kertas. Hujan meluruhkan semuanya. Diluar gedung hujan semakin deras, dan aku masih saja terpekur meratapi semuanya, kenapa mesti bertengkar, bukankah itu semua aku lakukan karena aku mencintaimu? ”Cintamu mencekikku, Cintamu membelengguku....

Hijab is my right, my choice, my freedom

Tanpa terasa air mata Nia mengalir, dadanya sesak oleh rasa haru yang menghentak luar biasa. Tangisnya meledak, Nia keluar ruangan menuju rest room dan membiarkan semua air matanya tumpah berderai tanpa ingin membendungnya kembali. Teringat percakapan kemarin sore bersama sahabat sekaligus guru kehidupannya, Ibnu. Ya, Ibnu yang menyadarkan Nia akan hijab. Semalaman Nia merenung dan pagi ini Nia memutuskan ke kantor menggunakan hijab. Sebelum berangkat ke kantor, Nia menghubungi Ibnu dan beberapa orang teman yang dianggapnya mampu memberikan kekuatan pada keputusan Nia kali ini. ”Mas, aku penuhi janjiku kepadamu. Aku ke kantor...

Minder

Kenapa ya akhir - akhir ini aku sering sekali merasa minder?Mengubah sudut pandangJika rasa percaya diri itu bukan hanya datang dari wajah yang cantik atau tampan. kekayaan yang melimpah, kepintaran, ataupun status sosial yang tinggi. Rasa minder atau kurang percaya diri itu datang karena kita mungkin lebih memfokuskan diri pada sisi negatif atau kekurangan kita. Merasa diri nggak menarik dan mengabaikan kelebihan yang dimiliki. Takut terhadap penolakan atau cemooh orang terhadap apa yang kita lakukan. Padahal setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Cobalah sekarang rubah sudut pandang mengenai dirimu.. dan fokuskan...

Karena Memaafkan Bukan Berarti Melupakan

Memaafkan mengandung rasa mengampuni, tetapi tidak menjanjikan untuk bersedia menganggap itu tak pernah terjadi. Tetap menuliskannya di dalam sejarah, namun tidak lagi dengan luapan emosi yang normal. Peristiwa tersebut dilirihkan, dikendurkan, agar tak mampu menyentuh perasaan lagi.Melupakan adalah seperti membatalkan kejadian. Tak hanya menghapus dari kenangan, tetapi juga mengeluarkan hal tersebut dari sejarah. Tapi di pihak lain, melupakan tak pernah mengampuni, tapi hanya ingin melenyapkan. Jadi memaafkan tak selamanya berarti melupakan. Namun melupakan, bila tak ada pernyataan secara formal, sebenarnya secara diam-diam memaafkan.Manusia...
 
Copyright © 2012 Inspirasi Wanita - All Rights Reserved
Supported by Kilas Info - Powered by Blogger